Di balik pengiriman daging yang cepat dan tepat waktu, ada sistem warehouse yang bekerja tanpa henti. Warehouse BBF bukan hanya tempat penyimpanan—ia adalah jantung dari keseluruhan operasi logistik kami. Setiap hari, warehouse beroperasi untuk menyiapkan pesanan, menyimpan stok, dan memastikan daging dalam kondisi terbaik sebelum dikirim ke pelanggan. Warehouse BBF berlokasi strategis agar dekat dengan […]

Operasional dapur tidak selalu berjalan di jam kerja standar. Bahkan, banyak restoran dan katering mulai sibuk sejak dini hari, bahkan saat hari libur nasional. Inilah sebabnya BBF mengembangkan layanan pengiriman daging yang aktif di luar jam kantor dan tetap tersedia di hari libur. Fleksibilitas ini bukan bonus—melainkan kebutuhan riil dari pelaku usaha kuliner. BBF Meat

Dalam distribusi daging berkualitas, pengemasan memainkan peran krusial. Tidak peduli seberapa baik kualitas daging dari awal, jika proses pengemasan tidak benar, maka hasil akhirnya akan mengecewakan. Salah satu teknologi pengemasan yang jadi standar BBF adalah vacuum sealed. Bukan hanya sekadar membungkus rapi, sistem ini menjaga kualitas, keamanan, dan efisiensi logistik dari hulu ke hilir. Dengan

Cold chain atau rantai dingin adalah elemen paling penting dalam distribusi daging segar. Tanpa sistem ini, kualitas daging bisa menurun drastis sebelum sampai ke tangan pelanggan. Di BBF, cold chain bukan sekadar fasilitas—ini adalah fondasi utama dari seluruh operasi logistik kami untuk tetap menjaga daging segar dan aman. Semuanya dimulai dari cold room di gudang

Dalam bisnis daging segar, kualitas bukan hanya ditentukan dari pemilihan bahan, tapi juga dari bagaimana produk itu disimpan dan dikirim. Di BBF, menjaga kualitas daging bukan sekadar slogan, tapi proses yang melibatkan banyak detail dari hulu ke hilir—mulai dari gudang hingga sampai ke dapur pelanggan. Semua daging yang masuk ke gudang BBF telah melalui proses

Bagi bisnis kuliner, stok daging yang tidak terkontrol bisa berujung pada dua hal: pemborosan atau kekurangan bahan saat jam sibuk. Dua-duanya bisa merugikan. Karena itu, restoran dan katering butuh strategi cerdas dalam mengatur stok daging agar tetap segar, cukup, dan efisien secara biaya. Langkah pertama adalah kenali pola masak harian. Menu mana yang selalu ada?

Banyak UMKM kuliner kecil seperti warung makan, kedai kopi, hingga catering rumahan butuh suplai daging berkualitas—tapi dalam sistem yang nggak bikin repot. Buat UMKM, tentunya waktu, tenaga, dan modal harus digunakan seefisien mungkin. Jadi, supplier yang tepat bukan cuma soal harga murah, tapi soal kemudahan layanan dan kejelasan sistem. UMKM pada umumnya nggak punya tim

Dalam operasional dapur restoran dan katering, waktu adalah aset paling berharga. Ketika bahan baku habis, atau ada perubahan mendadak dalam jumlah order, kamu butuh supplier yang bisa diajak komunikasi cepat. Nggak ada waktu untuk menunggu balasan berjam-jam—apalagi saat dapur sudah mulai kerja sejak subuh. Supplier yang responsif bukan sekadar cepat balas chat. Mereka juga harus

Pengiriman daging ke restoran dan katering bukan sekadar antar barang. Ini tentang menjaga kualitas bahan makanan sejak keluar dari gudang hingga tiba di dapur pelanggan. Bagi bisnis kuliner, waktu dan suhu adalah segalanya. Sedikit saja terlambat atau penanganan tidak sesuai standar, kualitas daging bisa saja turun dan hasil masakan pun terdampak. Supplier profesional harus paham

Dapur restoran dan katering tidak selalu hidup dari pukul 9 sampai 5. Banyak dapur mulai sibuk justru sejak subuh atau bahkan tengah malam. Karena itu, salah satu keunggulan utama yang dicari oleh bisnis kuliner adalah supplier daging yang bisa kirim barang di luar jam kantor—bahkan di tanggal merah atau weekend sekalipun. Kemudahan ini bukan cuma